Sunday, May 8, 2011
Memeluk Penderitaan
Di dunia kita dewasa ini ada suatu perbedaan tajam antara suka cita dan duka cita. Orang cenderung berkata : "Ketika kamu gembira, kamu tidak bisa sedih dan ketika kamu sedih, kamu pasti tidak bisa gembira." Padahal kenyataannya, di dalam masyarakat kita sekarang ini, semua orang berbuat apa saja untuk membuat kesedihan dan kegembiraan terpisah total. Penderitaan dan kesakitan harus dijauhkan sebisa mungkin apapun usahanya, berapapun ongkosnya, karena keduanya adalah kebalikan dari kegembiraan dan kesenangan yang kita inginkan.
Kematian, sakit, keterpurukan manusia, semuanya harus disembunyikan dari pandangan kita, karena mereka membuat kita jauh dari kebahagiaan yang kita kejar. Semuanya itu halangan di perjalanan untuk menuju tujuan hidup.
Visi hidup yang ditawarkan oleh Yesus sungguh sangat kontras dengan visi duniawi seperti itu. Yesus menunjukkan kepada kita, baik dalam pengajaran dan dalam hidupnya, bahwa sukacita sejati tak jarang tersembunyi di balik penderitaan. Dan bahwa tarian kehidupan di temukan benih awalnya dalam ratapan dukacita. Dia mengatakan : "hanya bila biji gandum jatuh ke tanah dan mati, maka ia akan menghasilkan buah berlimpah. hanya bila kita kehilangan nyawa, kita akan mendapatkannya, hanya bila Anak Manusia mati, maka Ia bisa mengutus Roh Kudus."
Kepada dua murid yang putus asa sesudah penderitaan dan kematian-NYA Yesus berkata : "Hai kamu orang-orang bodoh, lamban untuk percaya apa yang telah dinubuatkan para Nabi. Bukankah Kristus harus menderita dan dengan demikian memasuki kemuliaan-NYA ?"
Inilah suatu cara hidup yang sama sekali baru yang diwahyukan dan diperkenalkan oleh Yesus. Inilah jalan di mana penderitaan dapat dipeluk, bukan karena ingin menderita, tetapi dalam kesadaran dan keyakinan bahwa sesuatu yang baru tengah dilahirkan dari penderitaan itu. Yesus menyebut penderitaan kita "sakit mengandung" : "Seorang perempuan sakit mengandung sampai saatnya tiba, namun susudah ia melahirkan anaknya, ia melupakan seluruh penderitaan karena suka cita yang dialami karena seorang anak manusia dilahirkan ke dunia ini." (Yoh 16:21)
Salib merupakan simbol yang luar biasa , mewahyukan visi hidup baru ini. Salib adalah simbol kematian dan kehidupan, penderitaan dan sukacita, kekalahan dan kemenangan. Salib menunjukkan jalan baru kepada kita semua. Salib meretas jalan dan harapan baru.
Refleksi :
"Salib adalah simbol kematian dan kehidupan, penderitaan dan sukacita, kekalahan dan kemenangan."
* Cobalah menggambarkan dengan kata atau ungkapan Anda sendiri, bagaimana Salib menjadi tanda kematian dan hidup, kekalahan dan kemenangan sekaligus.
* Apa artinya tanda salib bagi Anda ?
~Henri Nouwen~
No comments:
Post a Comment