Ada seorang anak menjepit tas sekolahnya dan berlari cepat-cepat ke sekolahnya. Ia berlari tanpa sepatu di pagi yang dingin. Pagi itu ia bangun kesiangan, sehingga ia takut terlambat. Sambil berlari ia menimang-nimang sebuah apel yang sangat ranum, pemberian ayahnya buat bekal sekolah. Akan dimakannya waktu istirahat nanti. Namun seju...rus kemudian ia mengubah pikirannya. Apel itu akan diberinya untuk seorang anak yang sangat disayanginya.
Tiba-tiba ia memperlambat larinya. Ia menyinggahi gereja parokinya. Ia pergi ke arca Bunda Maria dan Yesus. Ia mengulurkan apel itu kepada Yesus. Tetapi ia tidak cukup tinggi untuk menggapai tangan Yesus. Rasanya ia mau memanjat, tapi tidak bisa.Dan sungguh ajaib tiba-tiba patung Bunda Maria tersenyum lalu membungkuk menerima pemberian dari anak itu. Anak itu tertawa ria. Sesudah berpamitan, berlarilah ia ke sekolah karena takut terlambat.
Anak itu bernama Herman. Ia menganggap bunda Maria dan Yesus teman akrabnya. Setiap kali ia singgah di gereja membisikan isi hatinya dan menceritakan pengalamannya. Pernah ia datang tanpa bersepatu, sedangkan pagi itu sangat dingin. Bunda Maria menunjuk sebuah ubin yang lepas. Herman membalik ubin itu mendapatkan cukup uang untuk membeli sepatu. Pemberian dari Yesus untuk dia.
Kisah di atas adalah sebagian dari riwayat hidup Santo Herman Yosef....
No comments:
Post a Comment