Wednesday, July 13, 2011

Suara Hati

Seorang petani berada dalam perjalanan pulang ke rumah dengan mobil barunya. Setelah dekat degan lokasi pertaniannya, ia memutuskan untuk mencoba kecepatan mobilnya. Ia melewati tepi jalan yang menuju ke rumahnya dan melaju untuk lebih dari satu mil. Setelah melewati suatu tikungan tajam dengan cepatnya ia melaju kembali ke... tepi jalan.

Ada seorang laki-laki mengendarai station wagon mencoba mengamati sekeliling tikungan, “Apakah ada orang yang melihat dia?” Dia melihat dari arah belakang ada mobil yang berkecepatan tinggi yang melaju ke arahnya. Laki-laki tadi mengira bahwa itu adalah mobil polisi yang menyamar. Takut kalau jejaknya di ketahui, ia cepat-cepat membelokkan station wagonnya ke jalan menurun. Petani tadi juga mengambil jalan yang sama untuk menuju ke rumahnya.

Melihat dirinya diikuti terus dari belakang, laki-laki ini langsung tancap gas untuk melarikan diri. Kemudian lelaki tsb melompat dari mobilnya dan tewas. Setelah diselidiki, ternyata mobil station wagon tadi berisi penuh dengan kopi curian, rokok dan amunisi. Suara hati yang menuduhnya membuat orang itu lari dan akhirnya tewas, meskipun tidak ada orang yang mengejarnya.
Kita dapat menipu orang lain dengan tindakan kita tetapi kita tidak dapat menipu suara hati. Ingat, suara hati yang kita anggap buruk sekalipun dapat mendatangkan peringatan yang indah.

Sebab dengan itu mereka menunjukkan,bahwa isi hukum taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Roma 2:15

No comments:

Post a Comment