Tuesday, October 25, 2011

KESABARAN

"Kalau tidak mempunyai apa-apa, biarlah kosong.
Biarlah kekosongan itu tetap kosong,
sehingga Allah memenuhi kita,
sebab Allah tidak akan dapat mengisi kalau kita penuh." (~Ibu Teresa)

Seringkali mendengar kata-kata "belum".
Belum selesai, belum saatnya tiba, belum punya pacar,
belum punya anak, belum tergenapi, mungkin ada yang bilang belum kaya....dan sebagainya.

Demikianlah kehidupan di dunia ini, isinya adalah "belum".
Sehingga membuat sesorang menjadi tidak sabar, penasaran,
tidak dapat mengekang diri, tidak berpikir panjang, tergesa-gesa dan sebagainya.

Ketika seseorang menanam benih dalam pot, maka yang dinanti adalah kapan tumbuhnya?
kok, belum tumbuh-tumbuh ? Ketika membuka usaha baru, kok belum selesai, kapan operasionalnya, kapan kembali modalnya? Orang tua nanya kapan mau nikah? dan sebagainya.

Ketika seseorang sabar menanti, ada-ada saja yang tidak sabar berusaha mempengaruhi kesabarannya. Kesabaran adalah tolak ukur untuk mengetahui campur tangan Tuhan yaitu "Damai Sejahtera"

Kesabaran bergandengan tangan dengan
Kesetiaan, ketaatan dan ketekunan
Dalam berpengharapan.

Agar iman itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan
Rencana dan kehendak Allah.

kutipan puisi :
MEMBUKA HELAI-HELAI MAWAR

Hanyalah kuncup mawar mungil,
sekuntum bunga indah ciptaan Tuhan;
namun demikian, aku tak dapat membuka helai-helai bunganya,
dengan tangan-tanganku yang kikuk dan canggung.

Rahasia membuka helai-helai bunga,
aku tak mengetahuinya;
Tuhan membuatnya mekar menakjubkan,
sementara di tangan-tanganku, ia layu lalu mati.

Jika aku tak dapat membuka helai-helai kuncup mawar,
bunga indah ciptaan Tuhan,
bagaimana mungkin aku berpikir bahwa
aku memiliki kebijaksanaan,
untuk membuka lembar-lembar hidupku?

Jadi, aku mengandalkan bimbingan-Nya,
setiap saat, setiap hari;aku datang mohon tuntunan-Nya,
dalam setiap langkah melewati jalan ziarah.

Jalan yang terbentang di hadapanku,
hanya Bapa Surgawi yang tahu;
aku mengandalkan-Nya untuk membuka lembar-lembar waktuku,
seperti Ia membuka helai-helai mawar.
http://www.indocell.net/yesaya​/pustaka/id405.htm

No comments:

Post a Comment