Sunday, August 26, 2012
Perkataan Yang Tepat Waktu
Twitter : @BundaPenolong
Seorang peneliti suatu hari melakukan survei terhadap sejumlah orang yang sedang mengikuti sebuah camp. Ia menawarkan buah apricot kepada peserta camp dengan tiga cara. Dan ternyata hasilnya pun berbeda². Maklumlah, buah apricot bukanlah buah yang disukai oleh kebanyakan orang. Tidak seperti apel, jeruk ataupun anggur. Mungkin karena rasanya yang kurang menggoda lidah.
Hari pertama si peneliti mulai mendekati para peserta satu demi satu sambil menawarkan buah apricotnya. Ia berkata, "You don't want apricot, don't you?" (Kamu pasti ngga mau buah apricot kan?) Hasilnya: 10% orang mengambil buah tersebut dan sisanya menolak.
Hari kedua, si peneliti kembali menawarkan buah apricot, namun dengan kalimat yang berbeda. Katanya, "You do want apricot, don't you?" (Kamu mau apricot kan?) Hasilnya: 50% peserta camp mengambil buah tersebut.
Hari ketiga, si peneliti mengajak para peserta camp mengobrol. "Hai, apa kabar? Bagaimana keadaan keluargamu? Oo..syukurlah kalau mereka baik² saja." Lalu setelah mengobrol santai, ia pun berkata, "You want 1 or 2 apricot?" Dan hasilnya : 50% mengambil 2 buah apricot dan 40% mengambil 1. Total 90% peserta mengambil buah apricot yang kurang diminati tersebut.
Apa yang kita bisa pelajari hari ini? Seni berkomunikasi itu penting. Ketika kita tepat dalam memilih kata² saat berkomunikasi, maka hal² yang baik pasti akan kita terima. Bahkan, hal yang tidak baik bisa berubah menjadi baik saat kita pandai memilih kata yang tepat. Seperti kisah di atas. Ketertarikan orang terhadap buah apricot berubah karena ada orang yang bisa menawarkannya dengan cara berkomunikasi yang baik.
Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak
(Amsal 25:11)
Tuhan memberkati....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment